- Menunjukan Asam dan Basa
Berkaitan dengan sifat asam dan
basa, larutan dikelompokan kedalam tiga golongan, yaitu larutan asam, larutan
basa, atau larutan netral. Untuk menunjukan keasaman dan kebasaan, yaitu dengan
menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang
mampu menunjukan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.
Sifat asam-basa dari suatu larutan
juga dapat ditunjukan dengan mengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Dimana :
▪ Larutan asam mempunyai pH < 7 (pH kurang
dari 7)
▪ Larutan basa mempunyai pH > 7 (pH lebih dari
7)
▪ Larutan netral mempunyai pH=7
pH larutan dapat ditentukan dengan mengunakan
indikator pH (indikator universal), atau dengan pH-meter.
- Teori Asam-Basa
Arrhenius
Konsep asam dan basa yang dikemukakan oleh
Svante August Arrhenius (1859-1927) pada tahun 1884.
a. Asam
Menurut
Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. dengan kata
lain pembawa sifat asam adalah ion H+. Dalam air mengalami ionisasi.
Contoh :
▪ Asam cuka (CH3COOH)
CH3COOH(aq) → CH3COO-(aq) + H+(aq)
▪ Asam klorida (HCl)
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
b. Basa
Menurut
Arrhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Jadi,
pembawa sifat basa adalah ion OH-. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam dan
dalam air mengion.
Contoh :
▪ Natrium hidroksida (NaOH)
NaOH → Na+ + OH-
▪ Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry dan Lewis
1.
Pengertian Asam dan Basa Menurut
Bronsted dan Lowry
Pada
tahun 1923 ahli kimia Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry
mengemukakan definisi tentang asam dan basa.
Menurut
Bronsted- Lowry suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu
zat penerima proton (proton aseptor) disebut basa.
Contoh :
HCl(aq) + H2O(l) → Cl-aq)+ H3O+(aq)
H2O sebagai basa karena menerima proton dari HCl
Pasangan Asam dan Basa Konjugasi
♦ Suatu asam, setelah melepas satu proton, akan
membentuk spesi yang disebut basa kunjugasi dari asam itu. Spesi itu adalah
suatu basa karena dapat menyerap proton dan membentuk kembali asam semula.
Asam : Basa konjugasi + H+
Contoh :
HCl → H+ +
Cl-
Asam
Proton Basa konjugasi
♦ Suatu basa, setelah menyerap satu proton akan
membentuk suatu spesi yang disebut asam
konjugasi dari basa itu.
Basa + H+ : Asam
konjugasi
Contoh :
NH3 + H+ → NH4+
Basa Proton
Asam konjugasi
♦ Suatu asam hanya melepas proton jika ada basa
yang menyerap proton itu. Pada suatu reaksi asam-basa Bronsted-Lowry, asam
berubah menjadi basa konjugasinya sedangkan basa berubah menjadi asam
konjugasinya. Jadi, pada reaksi asam-basa Bronsted-Lowry terdapat dua pasangan
asam-basa konjugasi. Pasangan yang terdiri atas asam dengan basa konjugasinya
ditandai dengan Asam-1 dan Basa-1, sedangkan pasangan yang terdiri atas basa
dengan asam konjugasinya ditandai dengan Basa-2 dan Asam-2. Rumus kimia
pasangan asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+).
Contoh :
HCl
+ NH3 → Cl- +
NH4+
Asam-1
Basa-2 Basa-1 Asam-2
2.
Teori Asam-Basa Lewis
Asam
adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah senyawa
pemberi (donor) pasangan elektron.
Contoh :
NH3 + H+ → NH4+
Dari
contoh diatas H+ bertindak sebagai asamlewis sedangkan
NH3bertindak
sebagai basa lewis.
Dimana
NH3 adalah
suatu basa karena memberi pasangan elektron, sedangkan ion H+ adalah suatu
asam karena menerima pasangan elektron. Semua asam-basa Arrhenius maupun
asam-basa Bronsted-Lowry memenuhi pengertian asam-basa Lewis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar